Matriks Keterlibatan Instansi/Dinas terkait_dok.Rul |
Program operasional pengembangan pertanian organik diarahkan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan sebagaimana tertera pada Bab IV. Tujuan, Sasaran dan
Strategi Pengembangan dalam dokumen ini.
Iwan Lagi Mengawinkan Vanyla_Bone,Sulsel_dok.Rul |
Program operasional tahunan disusun oleh masing-masing Direktorat Jenderal bersangkutan sesuai komoditas dan tugas fungsi masing-masing, meliputi:
1) Program operasional pengembangan tanaman pangan organik, terdiri dari komoditas padi dan kedelai.
2) Program operasional pengembangan hortikultura organik, terdiri dari komoditas sayuran, biofarmaka, salak, pisang dan manggis.
3) Program operasional pengembangan perkebunan organik, terdiri dari komoditas kopi, teh dan kakao.
4) Program operasional pengembangan peternakan organik, terdiri dari unggas dan kambing.
5) Program operasional pengelolaan lahan dan air untuk pengembangan pertanian organik
6) Program operasional pengembangan pasca panen, pengolahan dan pemasaran produk organik serta pengolahan pupuk dan pestisida organik.
7) Program operasional pengembangan SDM, sosialisasi dan pembinaan teknis.
8) Program operasional pengembangan kelembagaan
9) Program operasional sistem pengakuan dan pengawasan produk organik
10) Program operasional penelitian dan pengembangan pertanian organik.
Pelatihan Pengolahan Pupuk Organik KTNA oleh LM3 Nafiri_dok.Rul |
Keterlibatan berbagai instansi lingkup Departemen Pertanian dan Dinas lingkup pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan program operasinal tersebut di atas adalah seperti pada matriks tersebut diatas.
PENUTUP
Sistem pertanian organik merupakan satu alternatif sistem pertanian yang mempunyai filosofi lebih memperhatikan aspek kesehatan produsen dan konsumen, keberlanjutan produktivitas dan peningkatan efisiensi sumberdaya pertanian dan kelestarian lingkungan hidup, untuk kesejahteraan petani khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Dengan Roadmap 2008 - 2015 ini diharapkan program-program operasional Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia dapat dilaksanakan secara konsisten, sinergis dan berkelanjutan untuk tercapainya ”Go Organik 2010” yang terus meningkat hingga tahun-tahun selanjutnya.
Sasaran akhir dari pengembangan pertanian organik tersebut adalah tersedianya pangan yang cukup di dalam negeri yang berbasis pada sumberdaya lokal mempunyai atribut aman dikonsumsi dan berkualitas baik, terjangkau dan meningkatkan kesejahteraan petani khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta terjaganya produktivitas sumberdaya pertanian yang berkelanjutan dan terhindarnya pencemaran terhadap lingkungan hidup.
Tercapainya hal tersebut di atas adalah sangat tergantung kepada konsistensi, dedikasi dan semangat dalam kebersamaan untuk melaksanakan secara ikhlas tugas dan fungsi masing-masing demi kejayaan bangsa yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
(by: H.Asrul Hoesein_LM3 Model GMIM Nafiri dan P4S Pelangi Kota Manado)
Regionalisasi (kerjasama antardaerah) dalam pengelolaan sampah. Konsep Pengelolaan Sampah Regional Terpadu atau Pertanian Terpadu Bebas Sampah (Integrated Farming Zero Waste) oleh Gerakan Indonesia Hijau (GIH) Foundationbekerjasama dengan NGO Lekad (Baca di LekadNews dan Klik di SINI atau Klik di SINI).
Atau membutuhkan konsep riel Regionalisasi Persampahan ini bisa email ke Klik di SINI atau di SINI atau kontak person ; 085215497331 (GIH Foundation^LekadNews). Dan regionalisasi (kerjasama antardaerah) silakan shar website LekAd Klik di SINI.atau GIH Foundation Klik di SINI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Anda Telah Memberi Komentar, Saran dan Kritik...Sukses