  | 
 | Lokasi LM3PPAS menuju Pertanian Terpadu_dok.Rul | 
 
Pertanian Terpadu Bebas Sampah by LM3 Ponpes Asysyifa 
  
(Muba Integrated Farming Zero Waste)
  
Pertanian Terpadu Merupakan Solusi Lingkungan Hijau, Gagasan strategi yang mampu diterapkan  sebagai solusi untuk  menjawab  tantangan kelestarian lingkungan Indonesia dengan memasyarakatkan Model  Pertanian Terpadu Tanpa Limbah (Integrated Farming Zero Waste) pada  para petani.  Penerapkan Model  Pertanian Terpadu Bebas Limbah  (Integrated Farming Zero Waste) dengan mengacu pada  agroekologi. 
  
  
Pada prinsipnya  agroekologi  adalah upaya ekologis untuk mempertemukan kondisi ekologis sumberdaya  dengan kondisi ekologis manusia guna mendapatkan manfaat optimal dalam  jangka  panjang. Dalam praktek di lapangan konsep agroekologi adalah upaya  mencari bentuk pengelolaan sumberdaya lahan permanen, baik dalam satu  komoditi maupun kombinasi antara komoditi pertanian dan kehutanan dan  atau peternakan/ perikanan secara simultan atau secara bergantian pada  unit lahan yang sama dan bertujuan untuk mendapatkan produktivitas  optimal, lestari dan serbaguna, dan memperbaiki kondisi lahan atau  lingkungan.   Jika sistem ini berhasil dimasyarakatkan,  diharapkan para petani bersedia kembali bertani dengan cara alamiah (go  organik). Di sisi lain, dengan penerapan sistem ini  kelestarian lahan pertanian dan kawasan di sekitarnya akan lebih terpelihara. 
  
  
Dalam  mengaplikasi (demplot) program Model Pertanian Terpadu Bebas Limbah  dalam skala mikro oleh LM3 Ponpes Asy-Syifa (LM3PPAS). Pada demplot  penerapan sistem ini adalah Lokasi Pondok Pesantren sebagai induk dari  LM3PPAS, yang terletak di Muarenim Km.10 Peyelibok, Kelurahan Soak Baru,  Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.  Lokasi ini LM3PPAS seluas +60 Ha.(baru sekitar 5 Ha  termanfaatkan, antara lain peternakan/penggemukan sapi, peternakan ayam,  tanaman sayur-hortikultura), namun sangat memiliki potensi pertanian  dan perkebunan (hortikultura) yang memiliki prospek untuk dikembangkan  sebagai salah satu usaha untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan  masyarakat secara berkelanjutan (sustainable) melalui pembangunan  pertanian terpadu bebas sampah atau bebas limbah.
  
  
Perumusan Masalah  
  
  
Pengembangan usaha  pertanian  berorientasi  pelestarian lingkungan ( go green) merupakan wacana utama yang sedang  berkembang dalam masyarakat dunia (stop global warming) untuk  mengantisipasi perubahan iklim yang sudah menjadi kenyataan (fakta)  akhir-akhir ini. Semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan  dampak negatif dari kerusakan lingkungan yang disebabkan karena  berkembang dengan pesatnya sistem pertanian konvensional selama ini,  mendorong pemerintah di berbagai negara  untuk mulai beralih kepada  sistem pertanian  organik ini.  Salah satu negara, 
  
misalnya Jepang telah menerapkan model pertanian terpadu antara pertanian padi dan bebek Aigamo. 
  
  
Dalam  teknik  pertanian terpadu padi dan bebek ini, sawah padi ditutup dengan pagar  beraliran listrik, jaring dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk  menciptakan lingkungan dimana bebek Aigamo dan padi dapat menjalin  simbiose yang saling menguntungkan. Pertanian padi dan bebek telah  terpadu dalam sawah padi secara organis. Inilah yang mengindikasikan  adanya penerapan agroekologi dalam sistem pertanian padi dan bebek di  Jepang tersebut.  (Sumber:  Farming Japan Vol.43-3, 2009). 
  
Contoh  di atas menggambarkan bahwa dalam praktek di lapangan konsep  agroekologi ini berupaya untuk mencari bentuk pengelolaan sumberdaya  lahan permanen, baik dalam satu komoditi maupun kombinasi antara  komoditi pertanian dan kehutanan dan atau peternakan/perikanan secara  simultan atau secara bergantian pada unit lahan yang sama dan bertujuan  untuk mendapatkan produktivitas optimal, lestari dan serbaguna, dan  memperbaiki kondisi lahan atau lingkungan.Oleh karena itu, model  Pertanian Terpadu Bebas Sampah(Integrated Farming Zero Waste)  ini  merupakan salah satu alternatif yang dapat diaplikasikan secara berkelanjutan. 
  
  
Sistem  ini mampu diterapkan dan dikembangkan untuk membangkitkan gairah  kemandirian ekonomi masyarakat (khususnya masyarakat perdesaan) di  beberapa daerah seperti Sumatera Selatan khususnya, termasuk Sulawesi,  Banten, Bali bahkan hingga Papua.  Integrated Farming Zero Waste yang  berakar  dari konsep agroekologi ini semakin bermanfaat untuk mendukung  penerapan Integrated Farming Zero Waste dan keseimbangan tatanan  lingkungan yang ada. 
  
  
Dalam pengembangan Integrated Farming Zero Waste (Pertanian Terpadu Bebas Sampah) ini akan di aplikasi dalam beberapa hal, yaitu  :
  
  
1.  Bagaimana  kondisi  demografi  dan potensi  Kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
  
2.  Bagaimana  tahapan penerapan dan pengembangan Model Pertanian Terpadu Bebas Sampah  pada demplot di Lokasi LM3PPAS tersebut di Kelurahan Soak Baru,  Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.  
  
3.  Bagaimana  usaha pemberdayaan potensi  masyarakat dalam mendukung penerapan serta pengembangan Integrated Farming Zero Waste  di Kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.  
  
  
Tujuan Program Pertanian Terpadu Bebas Sampah : 
  
  
Program Integrated Farming Zero Waste (Pertanian Terpadu Bebas Sampah) LM3PPAS ini memiliki beberapa tujuan, antara lain:
  
  
1.  Menguraikan  kondisi demografi dan potensi lokal Kelurahan Soak Baru, Kecamatan  Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.(baca potensi  Muba klik di SINI)   
2.  Menjelaskan  tahapan penerapan dan pengembangan  Integrated  Farming Zero Waste (Pertanian Terpadu Bebas Sampah) pada demplot, yaitu  Kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin,  Provinsi Sumatera Selatan.
  
3.  Memaparkan  usaha-usaha pemberdayaan  kepada masyarakat  komunitas tani (khususnya anggota LM3PPAS, Kelompok Tani, KTNA, P4S) untuk mendukung penerapan serta pengembangan  Integrated  Farming Zero Waste (Pertanian Terpadu Bebas Sampah) Kelurahan Soak  Baru, Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera  Selatan.
  
  
  
Manfaat  Pertanian Terpadu Bebas Sampah
  
  
Manfaat yang diharapakan mampu diberikan oleh LM3PPAS adalah:
  
  
1.  Diperolehnya informasi mengenai  kondisi demografi  dan potensi lokal dan permasalahan yang dihadapi masyarakat  Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan khususnya dan masyarakat Indonesia (komunitas tani) pada umumnya. 
  
2.   Diterapkannya Pertanian Terpadu Bebas Sampah (Integrated Farming Zero Waste)  yang  merupakan satu implementasi (aplikasi)konsep agroekologi sebagai  strategi peningkatan kemandirian masyarakat dan kestabilan sistem  lingkungan (bersih, hijau dan mandiri).
  
3.   Memfasilitasi peran  serta  LM3 sebagai tempat belajar agribisnis, melalui pemberdayaan potensi  masyarakat dalam mendukung  penerapan serta pengembangan  Pertanian Terpadu Bebas Sampah (Integrated Farming Zero Waste)  di Kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin
, Provinsi Sumatera Selatan
.   
  
Penerapan  program ini, sangat diharapkan dapat menjadi model bagi komunitas LM3  dan Kelompok Tani khususnya di Provinsi Sumatera Selatan dan LM3 di  seluruh Indonesia, agar bisa shar dan bargaining teknologi dan pemsaran  (pilot project) dalam pengembangan Pertanian Terpadu Bebas Sampah  (Integrated Farming Zero Waste) ini.
  
  
Manfaat  secara umum, bahwa kami LM3PPAS bermaksud mengaplikasi konsep dan  program pemerintah secara total (bukan parsial) dalam menghijaukan  Indonesia (Indonesi Go Green) serta sebuah upaya makro untuk  mengantisipasi perubahan iklim, yang sudah bukan lagi menjadi isu, tapi  lebih merupakan fakta dewasa ini. 
  
  
Mari Stop Global Warming
.  Ingat!!! Indonesia adalah paru-paru dunia. Benar memang Indonesia bisa  hidup tanpa negara-negara besar seperti AS, Jerman, China dll, namun  mereka itu tidak akan hidup dengan stabil tanpa Indonesia. Kondisi  inilah seharusnya menjadikan kita (Indonesia) lebih memacu diri menjadi  penyejuk dunia (rahmatanlilalamin) buat seluruh masyarakat dunia tanpa  kecuali. Ini kesempatan besar buat kita, buat Indonesia.   
------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------
  
Pembangunan Infrastruktur Pertanian Terpadu (Pertanian Organik):
  
Untuk informasi pengelolaan (rancang bangun) Pertanian Terpadu Bebas Sampah (Integrated Farming Zero Waste)  serta Pengelolaan Sampah Kota atau Limbah Pertanian (Sisa Panen)  menjadi Pupuk Organik (Pupuk Kompos Padat dan Pupuk Kompos Cair) dengan  Teknologi Komposter BioPhoskko (TTG),  silakan hubungi kami:
Jaringan Posko Hijau  ^ GIH Foundation
Atau  hubungi ke: 081278427909 (H.Cholik H.Senen, ST, Ketua LM3 Ponpes  Asysyifa), 085215497331 (H.Asrul Hoesein) atau 0815700935 (Ir. Sonson  Garsoni) > PT. Cipta Visi Sinar Kencana, Bandung. Atau shar ke GIH Foundation atau AsrulHoeseinBrother atau hubungi jejaring Posko Hijau ^ Gerakan Indonesia Hijau Foundation (alamat klik di Sini) di seluruh Indonesia.